Rabu, 17 September 2008

Bandara Nusawiru Akan Dioperasikan

Ciamis, Kompas - Wakil Gubernur Jawa Barat Nu’man Abdul Hakim pada hari Rabu (28/4) mengunjungi Bandar Udara Nusawiru yang terletak di Kecamatan Cijulang, Ciamis. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menjajaki kemungkinan penggunaan bandara yang dibangun pada tahun 1996 itu untuk penerbangan reguler.

"Sampai sekarang kami memang belum menentukan maskapai mana yang akan terbang ke Nusawiru. Kami baru dalam taraf penjajakan," ungkap Nu’man ketika ditanya maskapai penerbangan mana yang berencana secara rutin akan menggunakan Bandar Udara (Bandara) Nusawiru.

Nu’man mendarat di Nusawiru dengan pesawat CN- 235 bernomor AX-2314 milik Industri Pesawat Terbang Nusantara pada pukul 12.55. Ia didampingi Bupati Ciamis Engkon Komara, Bupati Sukabumi Maman Sulaeman, Wakil Bupati Garut Memo Hermawan, dan Wakil Bupati Cianjur Dadang Rahmat.

Awalnya, maksud dari pembangunan Bandara Nusawiru yang memiliki landas pacu sepanjang 1.400 meter ini untuk lebih memacu perkembangan perekonomian di Ciamis selatan, khususnya di sektor pariwisata, dan di sekitar kompleks wisata Pantai Pangandaran.

Namun, akibat tingginya biaya operasional dan sedikitnya penumpang yang berminat, sampai saat ini belum pernah ada satu pun maskapai penerbangan reguler yang secara rutin terbang ke Nusawiru.

Beberapa waktu lalu Merpati Nusantara Airlines pernah mencoba menawarkan penerbangan carter dari Jakarta atau Bandung ke Nusawiru. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena tidak laku.

Lengkapi sarana

Kepala Balai Bandara Nusawiru, Dinas Perhubungan Jawa Barat, Bambang Sumimbar menjelaskan, jika akan digunakan untuk penerbangan reguler, Bandara Nusawiru yang saat ini berada di bawah pengelolaan Dinas Perhubungan Jawa Barat itu harus segera dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung penerbangan.

Misalnya ruang untuk pilot, ruang tunggu penumpang, dan yang terpenting adalah peralatan navigasi penerbangan.

"Satu-satunya alat navigasi yang sampai sekarang masih ada di Nusawiru hanyalah non directional beacon atau NDB yang berfungsi menunjuk lokasi bandara. Namun, alat itu pun sekarang sudah tidak dapat berfungsi maksimal karena sudah tua dan kurang terawat," kata Bambang.

Dia menambahkan, untuk melengkapi Nusawiru dengan berbagai peralatan navigasi, setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar.

Akibat terbatasnya peralatan navigasi, Bandara Nusawiru sekarang hanya dapat didarati pada siang hari di saat cuaca cerah. Padahal, untuk mendarat di Nusawiru, pilot hanya dapat mengandalkan pandangan langsung.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut Memo Hermawan menuturkan, meski mengetahui peralatan navigasi yang ada di Nusawiru amat terbatas, dia mengaku sedikit pun tidak cemas atau takut ketika pesawat yang ditumpanginya harus mendarat di bandara itu.

"Ternyata, pesawat dapat mendarat dengan mulus," ungkap Memo Hermawan sembari memuji keindahan alam di sekitar Bandara Nusawiru.

Ia menambahkan, jika dikelola dengan sungguh-sungguh, daerah di sekitar Nusawiru dapat menjadi obyek wisata yang sangat indah. (NWO)


BANDARA NUSAWIRU CIJULANG

Tidak ada komentar: